Bahasa Mana yang Lebih Tua Antara Bahasa Ibrani atau Bahasa Arab?

Bahasa Ibrani atau Bahasa Arab yang lebih tua?

Banyak orang yang faham Bahasa Arab belum tentu mengerti mengenai bahasa mana yang lebih tua diantara Bahasa Ibrani atau Bahasa Arab. Seperti yang diketahui bahwa kedua bahasa ini berasal dari golongan bahasa Semit. 

Baca juga info : kursus bahasa arab

Namun manakah bahasa yang paling tua antara Bahasa Ibrani atau Bahasa Arab? Dan seperti apakah yang ada dalam sejarah tertulis? Seperti spesies biologis, bahasa sulit didefinisikan. Bahasa tertua yang disebut bahasa Ibrani pasti lebih tua dari bahasa tertua yang disebut bahasa Arab, meskipun bentuk bahasa Arab tertua yang masih bisa dipahami oleh para pembicara modern (bahasa Arab Modern Modern Awal) mungkin lebih tua dari bahasa Ibrani Modern.

Bahasa yang kita sebut bahasa Arab semuanya berasal dari bahasa Arab Klasik pada abad ke-6, yang digunakan untuk menulis Alquran. Sementara banyak dari keturunan ini tidak dapat dimengerti (misalnya Maroko Arab dan Arab Teluk) mereka semua disebut bahasa Arab: ini disebabkan oleh warisan budaya bersama mereka dan penggunaan bahasa formal yang sama (Modern Standard Arabic, yang berbasis pada Klasik Arab).  

Baca juga info : info  biaya kursus bahasa arab

Bahasa Arab klasik, sementara itu, berasal dari bahasa Arab Kuno sebelumnya seperti Safaitic, yang kemudian berasal dari bahasa Semit Tengah yang sama seperti bahasa Aram dan bahasa Ibrani. Bahasa-bahasa ini, bagaimanapun, tidak disebut bahasa Arab, karena bahasa Arab itu tidak menyatu sama sekali (walaupun mereka diucapkan di Arab).

Bahasa yang kita sebut bahasa Ibrani, sementara itu, semuanya berasal dari bahasa Kanaan yang diucapkan oleh suku Israel dari sekitar abad ke-10 SM. Ini juga berubah dan terfragmentasi selama bertahun-tahun meskipun sampai pada tingkat yang jauh lebih kecil, dan bahasa Ibrani tidak lagi menjadi bahasa sehari-hari berbahasa sehari sekitar tahun 300 Masehi.

Baca juga info : info  kursus bahasa arab

 Bahasa Ibrani modern dihidupkan kembali pada abad ke-19 oleh Zionis berbahasa Yiddish, dan memiliki pengaruh non-Semit yang cukup Sejumlah kecil ahli bahasa memandangnya sebagai bahasa Semit yang bukan bahasa Semit. Meskipun demikian, semua bahasa ini disebut bahasa Ibrani, karena warisan Israel / Yahudi / Israel yang sama.